Cerita Dewasa | Pemerkosaan Cewek Amoy | Japanese & Korean Girls

Cerita Dewasa | Pemerkosaan Cewek Amoy

 
 
Cerita Dewasa | Pemerkosaan Cewek Amoy - Kuakui perbuatanku memang sadis terhadap gadis chinesebernama Mei Ling. Tubuhnya yang seksi membuat nafsu birahiku tak tertahankan sehingga aku tega memperkosanya, kisah ini aku ceritakan di cerita seks ini.

Perkenalkan, namaku Andi. Aku kuliah di sebuah PTN terkenal di kotaku. Aku mempunyai tetangga perempuan yang masih bersekolah di SMU, namanya Mei Ling. Mei Ling adalah gadis keturunan Chinese. Ia mempunyai wajah yang manis, dan mata yang sipit terlihat indah dibalik kacamatnya. Kulitnya putih bersih, dengan bulu-bulu halus menghias lengannya.

Sebenarnya aku sudah lama tertarik sama dia, karena tubuhnya yang menggairahkan sekali. Dia suka mengenakan kaos ketat dengan warna cerah. ketika kami bertemu, aku suka curi pandang lengan atasnya yang putih bersih dan ketiaknya yang gemuk dengan beberapa rambut tipis di tengahnya. Mei Ling bertubuh agak pendek, sekitar 158 cm dan menggairahkan. Yang paling menonjol Mei Ling tubuhnya yaitu payudaranya yang cukup montok ukurannya sekitar 34B dan pantatnya yang padat berisi. ketika kami mengobrol dijalan aku sering memperhatikan orang-orang yang melewati kami, mereka selalu melirik ke arah payudara Mei Ling dan pantatnya yang semontok pantat Nafa Urbach, berharap bisa meremas-remasnya.

Setiap hari Mei Ling pulang sekitar jam 5 sore, karena ia kut les setelah pulang sekolah. Aku sedang dirumah, Mei Ling main kerumahku setelah ia pulang dari les. Dan setiap kali Mei Ling mengobrol selalu kugoda dan kuajak kekamarku. Namun sutau hari, karena aku dengan alasan ingin memeperlihatkan sesuatu, Mei Ling mau juga. Dan kebetulan rumahku sedang tidak ada orang, karena mereka sedang keluar kota. Dikamarku, kutunjukkan novel terbaru "Harry Potter & The Chamber?s of Secret", karangan J. K. Rowling. Mei Ling selalu menanti-nanti terbitnya Novel tersebut.

Kira-kira waktu itu sekitar jam setengah delapan malam. Ketika aku bermain game di computer, Mei Ling sedang asyik membaca buku di lantai dan membelakangiku. Ketika aku menengok kebelakang, terlihatlah pantatnya yang terbalut celana panjang. Menantang kejantananku untuk disarangkan ke dalam bongkahan pantatnya yang montok itu. Gadis itu tidak sadar kalau pantatnya sedang ku perhatikan. Rupanya memang tidak sadar kalau sedang kuperhatikan.

Baru beberapa menit kemudian Mei Ling membalikkan badannya, aku segera mengalihkan pandanganku ke computer. Mei Ling lalu melihat sebentar game yang sedang kumainkan, lalu ia kembali membaca lagi di lantai tepat disamping bawah kursiku. Ketika kulihat ia kembali, sungguh pemandangan yang sangat membuat keringat dinginku keluar. Kulihat payudaranya yang terbungkus bra di balik kaosnya yang rada longgar karena ukurannya yang cukup besar. Terlihat jelas sekali dari atas, bagian atas kulit payudara Mei Ling yang putih sekali, lebih putih dari kulit lengan dan wajahnya yang sudah sangat putih. Suasana memang sepi disekitar rumahku, namun bagi penduduk sekitar cukup aman untuk dihuni.

Ketika nafsuku sudah tak tertahankan lagi. Kurangkul tubuh Mei Ling, dan kubekap mulutnya.
"Eegghh, mmpphh.. mmphh", Mei Ling berusaha berteriak.
Kulumat bibirnya agar ia tidak bersuara. Sambil tanganku mengambil tali pramuka di dekatku. Lalu kuikat kedua lengannya ke belakang. Beberapa menit kemudian, rontaan Mei Ling mulai melemah.
"Ndi. apa yang kamu lakukan".
Mei Ling berteriak begitu mulutnya berhasil lepas dari mulutku.

Dengan cepat, kulumat lagi mulut Mei Ling. Kuhisap-hisap mulut dan lidahnya. kujelajahi rongga mulutnya dengan lidahku. Air liur Mei Ling yang kuhisap, meluber keluar membasahi pipi dan sekitar bibirnya yang mungil merah merekah. Kuteguk nikmat air liur cewek Chinese itu. Belum sempat ia bersuara ketika kulepas bibirku di bibirnya, ku masukkan batang kontolku ke dalam mulutnya. Sambil kujambak rambutnya dan kumaju-mundurkan kepalanya.

"Ouuhh, mm.", aku melenguh keenakan, di penisku.
Aku merasakan penisku basah, dan dingin di dalam mulut Mei Ling. lalu kubopong gadis itu ke atas tempat tidurku. Setelah mengunci pintu. Aku kembali ke tempat tidurku yang cukup besar. Kutelepon Irfan, temanku untuk membantu menyetubuhi si Mei Ling. Tak lama kemudian, temanku Irfan. Mereka senang sekali kuajak.

Setelah kuikat kedua lengan Mei Ling ke masing-masing sudut ranjang, sedangkan kedua kakinya dipegangi kedua Irfan. Kulepaskan satu persatu pakaian Mei Ling, hingga akhirnya Mei Ling hanya memakai Celana Dalam putih dan BH kremnya. Payudaranya menyembul di bagian atas BH-nya. Kulit payudara Mei Ling putih sekali, kontras dengan warna BH-nya. Melihat keadaan tubuh gadis itu, nafsuku menjadi naik. Kontolku menegang, tapi aku masih bisa menahan diri. Tapi tanganku mulai meraba-raba seluruh bagian tubuh gadis itu. Pahanya yang putih mulus sekali, terasa lembut sat ku elus-elus, dan empuk saat kuremas-remas sambil kujilati hingga pahanya basah oleh air liurku.

Setelah melakukan semua itu, Aku melepaskan semua pakaianku hingga telanjang bulat
dengan kondisi kontolku yang udah tegang. Tanpa membuang waktu kudekati Mei Ling yang masih memohon agar dilepaskan. Mei Ling berusaha memberontak Tapi dengan cepat kedekap tubuh gadis itu, dekapanku cukup kuat, Mei Ling hanya bisa terisak-isak menangis. Gadis itu seakan tak berdaya ketika Aku mulai meremas-remas payudaranya yang lumayan besar dan kenyal itu dengan masih dibungkus BH-nya. Sambil menikmati musik house, Lama kelamaan aku menjadi tambah bernafsu, dengan kasar kutarik BH gadis itu dan kulemparkan. Di depan mataku terpampang payudara gadis itu yang putih dengan puting mungil merah muda yang indah sekali Aku meremas-remas payudara gadis Chinese itu dengan sekuat tenaga.

"Aakkhh, saakkii..iitt. Ndi, sakkii. it, ampuu..unn. Ndii", Mei Ling meraung-raung kesakitan.
Dadanya menempel erat kedadaku dan akupun merasa ada daging kenyal yang hangat. Aku terus melumat bibirnya, sementara tangan kananku dengan leluasa mengelus-ngelus pahanya yang mulus dan pantatnya yang kenyal. Tangan kiriku meremas-remas payudara kirinya. Kudengar lenguhan-lenguhan kenikmatan dari Mei Ling. Aku lepaskan mulutku dan kuciumi lehernya hingga ke payudaranya, kusedot susunya yang kiri sementara tangan kananku meremas-remas yang kanan. Kutindihi tubuhnya sambil menyedot-nyedot susunya secara bergantian. Saya jilati kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya yang merah itu.
"Uufh, sakii..iit, oufhh, ohh, oohh saki..iit, ohh".
Mei Ling merintih sambil menangis sesenggukan. Sementara itu aku terusin permainan lidah aku ke arah perutnya yang rata itu, aku berhenti di bagian pusar dan konsentrasi di bagian itu sambil ngeremes bokongnya yang padat, kedua tanganku selipin ke bokongnya dan pelan-pelan aku lucuti celana dalamnya ke bawah.

Tampaklah sebuah pemandangan yang luar biasa indahnya di balik CD nya dan kurasakan rambut hitam yang masih jarang mengelilingi vaginanya. kuraih klitorisnya dan ku gosok-gosok dengan jari tengahku.
"Oohh, jangaann, sudaahh oufhh, jaa, ngaa, an, oohh".
Dia merintih merasakan nikmat yang dalam karena klitorisnya kugosok sementara lidahku tetap bermain menyedot-nyedot payudaranya yang besar bulat kencang itu, seakan-akan menantang ke arahku. Kupegangi bagian bawah payudara Mei Ling, mulutku menciumi dan mengisap-isap kedua puting susu Mei Ling secara bergantian. Buah dada Mei Ling yang sebelah kanan menjadi sasaran mulutku. Buah dada Mei Ling yang membusung padat itu hampir masuk semuanya ke dalam mulutku dan mulai kusedot-sedot dengan lahap.

"Ssshh, sshh, aahh, aahh, sshh, sshh, jangaann, suudaahh.. aku mohoonnn".
Mei Ling terus mengerang. mulutku terus berpindah-pindah dari buah dada yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan menjilat-jilat kedua puting buah dada Mei Ling secara bergantian selama kurang lebih lima belas menit. Tubuh Mei Ling benar-benar telah lemas menerima perlakuanku ini. Matanya terpejam pasrah dan kedua buah dada dan putingnya telah benar-benar mengeras. Aku mulai maraba bulu-bulu halus yang tumbuh lebat di vag|na Mei Ling. Ia mulai merintih lagi menahan rangsangan pada vaginanya.

Irfan tidak tahan dengan pemandangan indah itu. Ia lalu memegang kepala Mei Ling, kemudian melumat bibirnya yang tipis dengan bulu-bulu halus di antara bibir dan hidungnya. Mulut irfan mulai menjilati leher Mei Ling, lalu turun ke dadanya. Terasa oleh Mei Ling mulut Irfan menghisapi puting susunya pertama yang kiri lalu sekarang pindah ke kanan. Kemudian Mei Ling menjerit ketika Irfan mengigit puting susunya sambil menariknya dengan giginya.
"Diem, Jangan berisik", Irfan menampar pipi kiri Mei Ling dengan keras, hingga berkunang-kunang.
Mei Ling hanya bisa menangis sesenggukan.
"Gue bilang diem. dasar", sembari berkata itu si Gondrong menampar buah dada Mei Ling, sampai sebuah cap tangan berwarna merah terbentuk di payudara kiri Mei Ling.

Lalu Irfan melepas celana jeansnya dan kemudian Cdnya. Irfan menduduki kedua susu Mei Ling. Lalu ia mencoba membuka mulut Mei Ling, dan mengarahkan kontolnya dan menggesek-gesekkan kepala penisnya di bibir Mei Ling. Lalu ia menampar-nampar kedua pipi Mei Ling sampai memerah. Tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari Mei Ling, kepala pen|s Irfan telah terjepit di antara kedua bibir mungil Mei Ling, Akhirnya Mulut Mei Ling terbuka, dengan memaksa, Irfan menarik kepalaMei Ling akhirnya penisnya masuk juga kedalam mulut Mei Ling. Benda itu hanya masuk bagian kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulut Mei Ling yang kecil, itupun sudah terasa penuh benar.

Mei Ling hampir sesak nafas dibuatnya. Mei Ling dipaksa menjilat dan menyedoti pen|s Irfan, jika menolak Irfan akan terus menampar pipi Mei Ling. Karena tidak tahan Mei Ling mulai menjilati pen|s Irfan.
Dia langsung mendesah pelan"Aakkhh, aakkhh.", sambil ikut membantu Mei Ling memaju-mundurkan pen|s saya di dalam mulutnya.
"Aakk, akk, nikmat sayyaangg".
Kelihatan Mei Ling bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutnya.

Tak lama kemudian pen|s Irfan menyemburkan spermanya banyak sekali di dalam mulut Mei Ling.
"Ooohh, oouuh", Irfan melenguh panjang, merasakan nikmat berejakulasi di mulut gadis Chinese yang cantik dan putih ini.
Mei Ling terpaksa menenggak seluruh sperma Irfan, sedangkan sisanya meluber keluar membasahi bibir dan dagunya. Mei Ling semakin mendesah-desah karena kemaluannya kujilati dengan buasnya. Apalagi tanganku saat itu tidak lepas meremas-remas payudara gadis itu.

Kubuka lebar pahanya kudekatkan ujung kontolku ke arah selangkangan gadis itu yang masih perawan itu. Kugesek-gesekkan kontolku di sekitar liang memek gadis itu. Mei Ling merasakan adanya sesuatu yang meraba-raba kemaluannya. Tiba-tiba Mei Ling teriak keras sekali. Tapi dengan cepat kedekap tubuh gadis itu. Batang kemaluanku yang besar dan panjang ini aku coba kumasukkan dengan paksa ke liang kemaluan Mei Ling yang masih sangat sempit,

Ketika penisku merobek keperawanannya, ia berteriak kesakitan sambil menangis, dan aku merasakan penisku telah dibasahi oleh darah segar keperawanannya, tapi aku tidak ambil peduli. Dari wajah Mei Ling terlihat dia menahan sakit yang amat sangat.

Sementara itu si Irfan dengan ganasnya beradu lidah dengan Mei Ling sambil tangannya turut bekerja meremas dan memilin-milin puting susunya yang masih kecil. Aku masih asyik memaju-mundurkan pantatku dengan cepat. Aku mengebor memeknya dengan kecepatan tinggi sambil kedua tanganku meremas pahanya yang putih mulus dan pantatnya yang sekal, Tangisan Mei Ling semakin keras meraung-raung. Akhirnya tubuh Mei Ling mengejang sampai bergetar. Air mani Mei Ling mengalir melalui rongga vaginanya mengguyur penisku yang tertanam di dalam vaginanya. Sedangkan aku masih menjilati payudaranya, dia mengalami orgasme hebat beberapa saat sampai akhirnya melemas tangisannya samar-samar menghilang.

Lalu kubalik tubuhku, sehingga posisi tubuh Mei Ling sekarang berada diatasku. Dengan posisi berbaring, kupeluk punggung Mei Ling sambil menaik-turunkan pantatnya sehingga aku merasa semakin nikmat karena pijitan vaginanya. Aku semakin mempercepat gerakan sehingga membuat adegan yang kami lakukan semakin panas karena Mei Ling terus meronta sambil mendesah. Aku terus memompa liang peranakannya dari bawah, sambil kedua tanganku mencengkram dan meremas dengan kasar kedua buah bongkahan pantat Mei Ling yang padat sekali. Tangan Irfan masih memainkan puting susu Mei Ling sambil sesekali menarik-narik payudaranya yang kenyal itu.

Setengah jam terus berlalu dan aku mulai merasakan seolah-olah akan ada ledakan dalam diriku dan Mei Ling. Aku mengetahui bahwa dia akan klimaks lagi karena Mei Ling semakin kuat mendesah, kupercepat menggenjot tubuhnya. Aku semakin tidak tahan dan kusemprotkan cairan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya dan di saat yang bersamaan pula, Mei Ling berteriak dengan disertai getaran hebat sambil seluruh tubuhnya mengejang. Penisku terasa seperti sedang di"pipis"in olehnya karena ada cairan yang mulai membasahi penisku. Mei Ling mengalami orgasmenya yang kedua. Setelah 46 menit kami bersama-sama melepaskan nafsu

Lalu Irfan mendekati tubuh Mei Ling, ia menarik pinggul Mei Ling.
"Ampun. sudaahh, jangan terusin, biarkan saya pulang" rengek Mei Ling sambil minta belas kasihan.
"Heh.. diam kamu" hardik Irfan.
"Ayo nungging, aku mau liat memek dan pantat seksi kamu dari belakang".
Irfan mengangkat pinggul Mei Ling sehingga posisi Mei Ling sekarang nungging.
"Hahaha. begitu manis. Waw.. bagus sekali pantat kamu", sambil Irfan mendekatkan mulutnya ke memek Mei Ling.
Dengan jari Irfan menusuk memek Mei Ling yang menggelinjang menahan sesuatu.

Dan Irfan dengan buasnya, menjilatin anus Mei Ling yang berwarna kemerah-merahan. sambil sesekali ujung lidah Irfan dimasukin ke lubang anus cewek chinese itu dan menjilatinya. Tanpa disadari oleh Mei Ling. apa yang akan dilakukan Irfan selanjutnya.
Sekonyong-konyong Mei Ling menjerit"Aauu. aauu. aakhh".
Rupanya pen|s Irfan telah menembus lubang memek Mei Ling yang sudah basah dipenuhi lend*r kenikmatan dan spermaku. Dengan buasnya Irfan menggenjot terus memek Mei Ling dari belakang (doggy style) Mei Ling hanya bisa merasakan sakit di liang kemaluannya karena di sodok2 dengan pen|s Irfan yang besar dan panjang. Sambil kepala dan payudaranya terayun-ayun karena sodokan pen|s Irfan, Mei Ling memohon ampun.

"Ampun, sakit sekali, aauu. sudah pak, sakit.. sakiitt".
Mei Ling terus memohon sambil berlinang air mata, mendapat perlakukan kasar dari Irfan. Makin lama Irfan makin keras mendorong-dorong memek Mei Ling, dengan desisan panjang.
"Sstt. sstt. aahh".
Irfan menahan nikmat luar biasa.
"Nich. aku mau keluar. ayo cepet goyangin pantat kamu.. plak.. plak.." sesekali Irfan menampar pantat indah milik Mei Ling, sehingga pantat Mei Ling mulai memerah.
"Aahh. sakiitt, huuhh. aach".
Sambil mendorongkan penisnya, sekali hentak keluar sperma Irfan memenuhi liang vag|na Mei Ling.
"Aachh.. ccroott, crrott, gue, semprot. lobang, loe.. bangsatt".
Irfan mengumpat. lalu Irfan menarik penisnya. darah bercampur air mani Irfan dan Mei Ling keluar mengalir membasahi paha Mei Ling yang masih tegak. Lalu Irfan berbaring di samping tubuh Mei Ling yang setengah tidak sadar.

setelah istirahat sejenak nafsu kami mulai naik kembali.
"Fan coba kita main berdua"
Irfan mengambil posisi tidur sedangkan Mei Ling didudukan diatas tubuhnya, sambil pen|s Irfan diarahkan ke lubang vag|na Mei Ling. Mei Ling dengan mimik muka memohon ampun, Irfan makin tambah beringas. Akhirnya sekali dorongan tembuslah memek Mei Ling yang selama ini dia rawat, sekarang di koyak-koyak oleh Irfan kembali. 2 orang yang sangat kehausan sex.
"Aduuhh.. sakkiitt. sudahh. kumohoonnn" Mei Ling menjerit kesakitan.
Namun Irfan tidak mempedulikan rintihan dari mulut Mei Ling, dia makin kasar menyodok-nyodokan penisnya sementara itu aku telah berdiri di atas mereka berdua, dan mendorongkan tubuh Mei Ling untuk amBLi posisi membungkuk, dan dengan kasar jariku mulai meraba-raba pantat Mei Ling yang montok putih mulus sambil mempermainkan jari tengahku untuk mengobel lubang anus Mei Ling.

"Waw.. Rupanya anusnya masih perawan nih. lobangnya kecil banget" seruku sambil mengarahkan batang penisku ke anus Mei Ling.
Setelah mengolesi handbody pada batang penisku agar tidak lecet, aku berusaha memasukan penisku ke lubang anus Mei Ling.
"Vin pantat loe gue sodomi ya? pantat loe montok banget sih. Pasti jepitannya kenceng nih", Aku berteriak kepadanya sambil meremas pantatnya yang putih sekali.
"Jangan. jangan. ampun. jangan disitu. Ndii. sakiitt. periihh" jerit dan ratapan Mei Ling dengan nada memelas.
Tapi aku tidak mempedulikan rintihan Mei Ling, makin keras aku memasukan batang kemaluan aku. Untuk beberapa saat memang sulit bagi penisku untuk berhasil masuk, karena memang lubangnya sangat sempit.

Namun aku penasaran untuk segera melesakkan batang kemaluanku ke dalam duburnya. Dan akhirnya setelah berusaha membuka pantat Mei Ling, tembuslah lubang anus Mei Ling disodok batang kemaluanku. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya. Setelah itu pantat Mei Lingpun kusodok-sodok dengan keras, kedua tanganku meraih payudara Mei Ling serta meremas-remasnya. Setengah jam lamnya aku menyodomi Mei Ling, waktu yang lama bagi Mei Ling yang semakin tersiksa itu. Lubang dubur Mei Ling terus menerus mengeluarkan darah melalui sela-sela penisku yang tertanam dipantatnya.

"Eegghh, aakkhh, oohh", dengan mata merem-melek serta tubuh tersodok-sodok dari atas dan bawah, Mei Ling merintih-rintih.
Sementara itu kedua payudaranya diremas-remas oleh kedua tanganku. Sedangkan Irfan dengan asyiknya menyodok-nyodok memek Mei Ling dari bawah. Lengkaplah sudah dua lobang yang berdekatan telah di tembus oleh dua batang pen|s aku dan Irfan yang haus sex. Mei Ling hanya bisa meringis menahan sakit yang luar biasa karena selama ini ia tidak pernah menahan rasa sakit seperti itu.

"Ndi, ayo kita sudahi permainan ini bareng, loe sodok dari atas, gue sodok dari bawah dan kita koyak memek dan dubur cewek ini, dan kita penuhi dengan pejuh kita", Irfan menyeru.
Beberapa menit kemudian kami berdua mengerang menahan nikmat yang luar bisa, dan hampir bersamaan kami memuncratkan sperma berbarengan.
"Aachh., keluuarr.. hhmm.. sstt. nikmat sekali"
"Ooohh." Mei Ling mengerang merasakan air mani kami membanjiri liang dubur dan vaginanya.
Setelah berhenti sejenak kami akhirnya terkulai, begitu juga Mei Ling yang terhimpit oleh kedua pria yang telah menggaulinya hanya bisa tergolek lemas sambil menangis sesenggukan meratapi nasibnya yang malang.

Kami sempat mengabadikan persetubuhan kami melalui handycam milik Irfan. dan kami berjanji tidak akan menyebarkannya ke internet, asalkan Mei Ling tutup mulut dan bersedia kami setubuhi. Sampai sekarang aku dan irfan masih sering menyetubuhi tubuh Mei Ling. Kami salurkan hasrat sex kami yang besar ini dengan mengoral mulut Mei Ling, menyodomi pantatnya, dan mengebor memeknya. Hingga sekarang kedua payudara Mei Ling semakin besar, karena terlalu sering kami remas-remas dan kami sedoti. Ukuran branya sekarang 38B, dan puting susunya merah melebar. Setelah persetubuhan, kami selalu meminumkan pil anti Hamil ke Mei Ling. Sampai sekarang Mei Ling tidak merasakan gejala-gejala kehamilan.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar